Langsung ke konten utama

Sejarah Singkat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama


24 Februari 1954, tepat 68 tahun yang lalu organisasi dengan nama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) didirikan di Semarang. IPNU merupakan badan otonom NU untuk kalangan pelajar dan santri dengan usia maksimal 30 tahun. Kelahirannya diawali dengan tumbuhnya organisasi-organisasi yang bersifat local. 


Pada 11 Oktober 1936, putra-putra warga NU di Surabaya mendirikan perkumpulan bernama Tsamortul Mustafidin. Di kota yang sama, pada 1939 didirkan sebuah perkumpulan yang dinamakan Persatoean Santri NO (Persano). Sedangkan, di Malang lahir sebuah perkumpulan-perkumpulan bernama Persatoean Anak Moerid NO (PAMNO) pada 1941 dan Ikatan Moerid NO pada 1945. 


Hal yang sama terjadi di Sumbawa dengan berdirinya Ijtimaul Tolabah NO (ITNO) pada 1946 yang memiliki tim sepak bola bernama Ikatan Sepak Bola Peladjar NO (ISPNO). Sedangkan di Madura pada 1945 didirikan sebuah perkumpulan bernama Syubbanui Muslimin.



Perkumpulan pelajar yang lahir pada masa revolusi kemerdekaan merupakan upaya dari kalangan pesantren untuk membantu perjuangan kemerdekaan. Sesuai revolusi fisik. Aktivitas organisasi-organisasi yang bersifat local tersebut mulai menurun. Namun, gagasan untuk menyatukannya dalam sebuah wadah bersama yang sifatnya nasional di bawah naungan NU justru semakin berkembang. 


Beberapa embrio IPNU yang didirikan pada 1950-an di antaranya: Ikatan Siswa Muballighin NO (Iksimno) di Semarang (1952), Persatuan Peladjar NO (Perpeno) di Kediri (1953), Ikatan Peladjar Islam NO (IPINO) di Bangil (1953), Ikatan Pelajar NO (IPNO) di Medan (1954). 


Gagasan pembentukan wadah tunggal di tingkat nasional kemudian dismapaikan dalam Konferensi Besar LP Ma’arif NU pada Februari 1954 di Semarang. Para penyampai ide adalah para pelajar dari Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang yaitu M Softan Kholil, Mustahal, Ahmad Masyhud, dan AbdulghaniFarida M. Uda. Akhirnya, pada 20 Jumadil Akhir 1373 H/24 Februari 1954 M, Konferensi Besar menyetujui beridirinya organisasi Ikatan Peladjar Nadhlatul Ulama (IPNU) dan mengangkat Mohammad Tolchah Mansoer yang saat itu tidak hadir sebagai Ketua Pimpinan Pusat. 


Konferensi juga memutuskan bahwa IPNU berasaskan Ahlussunnah wal Jama’ah dan hanya beranggotakan putra saja yang berasal dari pesantren, madrasah, sekolah umum, serta perguruan tinggi. Tujuan IPNU adalah menegakkan dan menyiarkan agama Islam, meninggikan dan menyempurnakan pendidikan serta ajaran-ajaran Islam, dan menghimpun seluruh potensi pelajar Islam yang berpaham Aswaja tidak hanya mereka yang berasal dari sekolah-sekolah NU. 


IPNU ketika didirikan adalah anak asuhan LP Ma’arif NU, baru pada Kongres IPNU ke-6 di Surabaya, IPNU menjadi badan otonom di bawah PBNU. Kongres IPNU pada 29 Januari hingga 1 Februari 1988 di Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, secara resmi mengubah asas organisasi IPNU-IPPNU menjadi Pancasila. Pada kongres ini, KH Abdurrahman Wahid juga mengusulkan penggabungan IPNU-IPPNU menjadi Ikatan Remaja Nahdlatul Ulama (IRNU). Usulan ini menjadi kontroversi sampai akhirnya disepakati bahwa keduanya dipisahkan. Tetapi tetap terjadi perubahan nama menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Putri-putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Dengan perubahan posisi sebagai organisasi pemuda, IPNU-IPPNU melangkah dalam wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). 


PBNU kemudian mengusulkan kembalinya IPNU dan IPPNU menjadi organisasi pelajar dalam Muktamar NU ke-30 di Lirboyo, Kediri (1999). Usulan tersebut baru secara resmi diputuskan dalam Kongres IPNU-IPPNU di Asrama Haji Sukolilo pada 2003. Inilah era baru kembalinya IPNU-IPPNU mnejadi organisasi pelajar yang merupakan khittahnya ketika didirikan. (Ensiklopedia NU, NU Online).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menuju Pelantikan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Batuceper Kota Tangerang

  Dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan, Pelantikan ini menjadi tonggak awal bagi perjalanan kami dalam membangun sinergi yang kuat dan memperkuat organisasi untuk mencetak Generasi Nahdlatul Ulama (NU) yang militan. Setiap langkah yang diambil menjadi bagian dari fondasi kokoh yang akan membawa visi ke depan. Kami menyadari pentingnya kerja sama, sehingga tema "Membangun Sinergi, Perkuat Organisasi Untuk Generasi NU yang Militan" menjadi landasan utama. Melalui kebersamaan ini, kami berkomitmen untuk saling mendukung, memotivasi, dan menginspirasi satu sama lain. Kami percaya bahwa dengan sinergi yang baik, organisasi kami akan semakin tangguh dan mampu memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Pelantikan ini bukan hanya tentang seremoni formal, tetapi juga tentang mengukir jejak perubahan. Kami berambisi untuk menciptakan lingkungan yang memupuk semangat militansi di kalangan generasi NU, menghidupkan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kebhinekaan. Setiap p...

DISKUSI PELAJAR BERSAMA PC IPNU-IPPNU KOTA TANGERANG

  "Momentum bersejarah akan hadir pada Hari Minggu, tanggal 21 Januari 2024, ketika Pelajar IPNU-IPPNU Batuceper bersama-sama dengan PC IPNU-IPPNU Kota Tangerang menyelenggarakan Diskusi Pelajar. Bertempat di Kebon Bahagia, diskusi ini akan merangkul tema yang menginspirasi, 'Lebih Dekat Mengenal IPNU dan IPPNU'. Acara ini menjadi ajang interaktif di mana kaum pelajar dapat memperluas pemahaman mereka tentang peran penting IPNU dan IPPNU dalam membentuk karakter Islami di kalangan pelajar. Diskusi akan menjadi platform yang memfasilitasi pertukaran gagasan, pengalaman, dan pandangan antara Pelajar IPNU-IPPNU Batuceper dan PC IPNU-IPPNU Kota Tangerang. Antusiasme berkobar-kobar, karena generasi pelajar ini siap untuk mengeksplorasi nilai-nilai Islami, memperkuat persaudaraan, dan menguatkan komitmen mereka terhadap pergerakan keislaman. Kebon Bahagia akan menjadi saksi dari percikan semangat dan inspirasi yang akan mewarnai diskusi ini. Mari bergabung dalam diskusi yang pen...

Aksi Sosial Pelajar untuk para pengungsi Korban Kebakaran TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang

Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang Bersama 4 sekolah yakni MI Birrul Walidain, SMP Birrul Walidain, MA Tarbiyah Islamiyah dan SMP Al Barkah mengadakan aksi sosial untuk para pengungsi Korban Kebakaran TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang. Ketua PAC IPNU Batuceper, Imron Saputra menyampaikan, pihaknya membagi bantuan ke lokasi di Aula dan GOR Kecamatan Neglasari, sekedar untuk meringankan beban yang saat ini dirasakan warga di lokasi pengungsian. Selain kebutuhan bahan pokok, IPNU dan IPNNU juga memberikan trauma healing untuk meringankan beban psikologis yang saat ini dirasakan pengungsi. “Kami melakukan upaya terbaik untuk membantu korban musibah kebakaran seperti membagikan bingkisan, trauma healing, paket sembako dll,” Ujar Imron pada Kamis, 26 Oktober 2023. Imron juga menceritakan kondisi di kejadian musibah. Menurut dia, banyaknya pihak yang membantu para pengungsi mera...